CIREBON, fajarsatu – Bintang terang agaknya terus menyinari Carissa Aretha Zara. Setelah serentetan prestasi yang membanggakan di sejumlah pemilihan putri cilik, anak pertama pasangan Feri Budi Mulyana dan Tri Wahyuni Handayani ini kembali menorehkan prestasi di tingkat Nasional.
Tak tanggung-tanggung, siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Plumbon Kabupaten Cirebon menyabet Juara I Puteri Batik Cilik Indonesia 2021 Tingkat Nasional di Jakarta mewakili Jawa Barat, menyisisihkan 19 finalis dari berbagai daerah di Indonesia.
Tak mudah bagi Carissa mengalahkan para finalis yang telah berpengalaman diajang pemilihan putri clik. Butuh kerja keras, ketenangan, kecerdasan dan kekuatan mental untuk melalui tahapan penilaian juri.
Ajang Pemilihan Putri Batik Cilik yang dipromotori DD Foundation ini berlangsung mulai 4 hingga 7 Oktber 2021. Selama empat hari di karantina, berbagai kegiatan harus dilalui Carissa, bahkan hingga larut malam.
Ibunda Carissa,Tri Wahyuni Handayani mengatakan, anaknya dikirim ke Putri Batik Cilik Indonesia Tingkat Nasional di Jakarta mewakili Jawa Barat karena sebelumnya Carissa terpilih menjadi juara Pemilihan Putri Cilik Tingkat Jawa Barat.
“Sesampai di sana pada 4 Oktober 2021, Carissa langsung menjalani karantina dengan berbagai kegiatan yang dinilai para juri yang diakhir pembagian piagam pada 7 Oktober 2021,” kata wanita yang akrab disapa Yani ini di kediamanannya, Jalan Bahagia, Desa karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (9/11/2021) malam.
Lanjutnya, selama di karantina Carissa mengikuti berbagai kegiatan mulai dari registrasi, beauty class, psikotes, speech competition, debat class, kreografi, deep interview, rehalsal dan stage rehelsel untuk persiapan final.
“Pada 6 Oktober babak final PBCI dan PBRI yang dimulai pukul 10.00 hingga 14.30 WIB. Pada momen inilah yang paling deg-degan karena ini merupakan penentuan siapa juaranya. Bagi saya masuk 10 besar saja sudah sangat membanggakan,” ucap Yani.
Ada satu peristiwa yang membuat dirinya dilanda kegelisahaan. Saat memasuki 10 besar, nama Carissa tidak dipanggil juri. Padahal para finalis yang dipanggil juri sudah sembilan peserta. Rasa berkecamuk Yani pun tak bisa dihindari.
“Hingga akhirnya nama Carissa dipanggil juri setelah juri dengan sengaja memanggil finalis yang sebelumnya sudah dipanggil. Pas nama Carissa dipanggil juri, saya langsung nangis,” kata Yani. Terlihat matanya berkaca-kaca penuh haru.
Memasuki 5 besar, hati Yani kembali tidak menentu. Namun berkat talenta yang dimilikinya, Carissa dapat menembus 5 besar dan juara pun sudah digenggaman.
“Jujur saya masih bersyukur jika seadainya masuk 10 besar pun sudah menjadi kebanggaan bagi saya dan keluarga karena pemilihan kali di level nasional yang tidak semua anak bisa melakoninya,” katanya.
Pada 5 besar ini, lanjutnya, Carissa akhirnya masuk 2 besar yang menyisakan finalis perwakilan Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk menentukan juara 1 atau juara 2.
“Hingga akhirnya juri mengumumkan bahwa Carissa terpilih jadi Juara 1 Putri Batik Cilik 2021 Tingkat Nasional, dan tangisan saya pun kembali pecah,” ujar Yani.
Ia menambahkan, pemilihan putri cilik ini mengharukan sekaligus membanggakan. “Terharu karena anak saya telah melampaui tahapan tes dari juri yang cukup berat dan mengalahkan finalis lainnya. Kemudian bangga karena Cirebon sebagai sentra penghasil batik terbesar kedua setelah Pekalongan, ternyata anak asli Cirebon mampu meraih sukses sebagai Juara 1 Pemilihan Putri Batik Cilik pertama tingkat nasional,” kata Yani bangga.
Atas keberhasilan ini, tidak lupa Yani mengucapkan terima kasih kepada Mengucapkan terima kasih kepada CEO DD Foundation Derry Dahlan, Regional Director Jawa Barat Miss Lina Ve, Owner Batik Hafiyan Heri Kismo, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten dan Kota Cirebon dan seluruh Warga Jawa Barat yang telah mendukung keberhasilan Carissa.
“Berkat dukungan mereka, Carissa Aretha Zara berhasil meraih Juara 1 Pemilihan Putri Batik Cilik pertama tingkat nasional,” pungkasnya. (irgun)