CIREBON – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menggelar media briefing secara offline yang diikuti 39 media baik media cetak maupun media online di Ciayumajakuning, berlangsung di Kantor OJK Cirebon, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Rabu (21/12/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution, Kepala Bagian Pengawasan LJK, Nana Rosdiana dan Kepala Subbagian Edukasi dan Pelayanan Konsumen, Panny Malangsari Mulyadi.
Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution mengatakan, media briefing ini sebagai sarana publikasi atas kinerja dan kegiatan LJK dan EPK di wilayah Ciayumajakuning yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan terkait “Evaluasi Kinerja Lembaga Jasa Keuangan (LJK) serta Edukasi Dan Perlindungan Konsumen (EPK) di Ciayumajakuning” Periode Semester II Tahun 2022.
“Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari sinergi Kantor OJK Cirebon bersama insan media terkait penyebaran informasi kepada masyarakat,” katanya.
Fredly menambahkan, saat ini terdapat 19 BPR yang berada di bawah pengawasan Kantor OJK Cirebon karena 1 BPR yaitu BPR Harapganda melakukan merger dengan BPR di bawah Pengawasan Kantor OJK Regional Jawa Barat pada 5 September 2022.
Lanjutnya, jumlah LKM di bawah pengawasan Kantor OJK Cirebon saat ini sebanyak delapan LKM/S dengan satu LKM yaitu LKM Mina Sumitra Karangsong dicabut izin usahanya pada 31 Agustus 2022.
“Dari segi kepemilikan, BPR yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah sebanyak 8 BPR dan 11 BPR dimiliki oleh swasta,” ujarnya.
Secara umum, jelas Fredly, kinerja BPR di Ciayumajakuning per Oktober 2022 relatif baik meskipun total asset dibandingkan dengan periode Desember 2022 (ytd) mengalami penurunan sebesar 4,76% dan total Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 2,84%.
Namun demikian, total penyaluran kredit tumbuh sebesar 3,83% secara year to date. Dari sisi permodalan, BPR masih sangat baik dalam meng-absorp potensi risiko dengan rasio CAR sebesar 24,28% per Oktober 2022.
Penyaluran kredit BPR masih didominasi oleh bukan lapangan Usaha lainnya atau sektor konsumtif sebesar 41,80%, namun diikuti oleh dua sektor produktif lainnya yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar 32,66% serta sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan sebesar 13,72%.
“Dalam hal restrukturisasi, total restrukturisasi kredit BPR sebesar Rp194,65 Miliar. Debitur UMKM mendapatkan porsi restrukturisasi kredit BPR terbesar, yaitu 2.308 debitur, sementara debitur non UMKM yang mendapatkan restrukturisasi kredit hanya sebanyak 167 debitur,” paparnya.
Dijelaskan Fredly, kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di bawah pengawasan Kantor OJK Cirebon yaitu Lembaga Keuangan Mikro Konvensional maupun Syariah (LKM/S) dan Bank Wakaf Mikro (BWM), untuk indikator kinerja LKM hampir seluruhnya mengalami peningkatan yaitu total asset, pembiayaan yang disalurkan, DPK, laba berjalan, jumlah nasabah penyimpan dana dan jumlah nasabah peminjam dana secara year to date dengan peningkatan masing-masing 85,08%; 47,27%; 113,88%; 132%; 61,01%; dan 14,14%. Namun demikian, tingkat NPL pada LKM juga sedikit meningkat dibanding periode Desember 2021 sebesar 0,27%.
Pada LKMS, tambahnya, peningkatan terjadi pada total asset, pembiayaan yang disalurkan, DPK, jumlah nasabah penyimpan dana, dan jumlah nasabah peminjam dana secara year to date dengan peningkatan masing-masing sebesar 6,68%; 2,25%; 6,92%; 8,17%; dan 2,25%. Sementara, laba berjalan dan NPL mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,50% dan 1,63% (ytd).
“Pada BWM, seluruh kinerja keuangan mengalami penurunan dan NPF meningkat secara year to date. Penurunan terjadi di total asset, pembiayaan yang disalurkan, laba berjalan, dan jumlah nasabah penyimpan dana masing-masing sebesar 2,29%; 32,68%; 108,45%; dan 35%. Tingkat NPF pada BWM terjadi peningkatan sebesar 0,44% secara year to date. Dapat kami sampaikan bahwa BWM tidak dipekenankan menghimpun DPK seperti LKM/S,” kata Fredly.
Di sektor pasar modal, kata Fredly, pendalaman terus dilakukan Kantor OJK Cirebon melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat terutama kepada pelajar dan mahasiswa. Per Oktober 2022, Kantor OJK Cirebon telah melaksanakan 28 kali SPM dan membentuk delapan galery investasi yang dapat digunakan pelajar dan mahasiswa untuk mempelajari sector pasar modal maupun belajar berinvestasi di pasar modal.
“Hal tersebut mendorong peningkatan jumlah investor pasar modal di Ciayumajakuning dengan jumlah Single Investor Identification (SID) per Oktober 2022 sebanyak 225,62 Ribu dan transaksi saham mencapai Rp1,2 triliun,” katanya. (irgun)