MAJALENGKA, fajarsatu.com – Peserta Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM) STKIP Yasika Majalengka Desa Buntu, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka mengajak para generasi muda di wilayah tersebut untuk senantiasa berinovasi dan menjadi generasi yang cerdas. Hal tersebut disampaikan dalam rangka kegiatan penyuluhan anti Bullying yang bertujuan agar terciptanya generasi muda cerdas dan terampil berempati terhadap sesama.
“Pada hari ini Jumat tanggal 10 Februari 2023 bertempat di SMPN 2 Ligung Desa Buntu, Kecamatan Ligung kami mahasiswa KNM mendatangkan para tamu undangan yang bisa menginspirasi siswa/siswi mulai dari Polres Majalengka Kasat Binmas, AKP H. Edi Purwanto dilanjut mengundang dari Kecamatan Ligung yang diwakili Kasi Kesos, Winata.
“Materi yang dipaparkan mengenai Anti Bullying dengan dua pemateri, yaitu saya Iman Solahudin M.Pd sebagai pemateri 1 dan pemateri kedua Asep Ryan Saptaji,” jelas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Buntu, Iman Solahudin, M.Pd kepada awak media, Jumat (10/2/2023).
Kandidat Doktor Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut memaparkan, bullying menjadi Isu global karena tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan terjadi di berbagai negara. Bullying selalu ada dan terjadi dalam peradaban manusia dari zaman ke zaman.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bersama terutama kaum terpelajar untuk meminimalisir agar tidak terjadinya perlakuan bullying. Pendidikan karakter sejak dini dan bersikap toleransi terhadap semua perbedaan menjadi langkah utama yang harus dilakukan untuk mencegah bullying.
Lanjut Iman, perlakuakan bullying biasanya di latarbelakangi oleh adanya berbagai perbedaan, padahal semestinya perbedaan bukanlah sesuatu hal yang harus dipertentangkan, melainakan harus kita syukuri, karena perbedaan adalah anugrah dan fitrah manusia yang tidak bisa dihindari.
“Perbedaan harus seperti gitar yang memiliki senar yang berbeda, tetapi ketika dimainkan secara bersamaan akan menghasilkan nada dan nyanyian yang Indah. Oleh karenanya, mari kita sama-sama menjadikan perbedaan sebagai bentuk keindahan yang harus diadaptasikan dan dimoderasi dalam bentuk toleransi,” ujarnya.
Sementara itu Asep Ryan Saptaji memaparkan, tindakan bullying terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya budaya lingkungan sekitar yang menyebabkan tindakan bullying ini terawat sejak dini. Maka dari itu, pemateri mengambil contoh dari murid untuk mengetahui kasus bullying yang paling melekat di lingkungan sekolah tersebut.
Lalu, kata Ryan, menyesuaikan dengan solusi terdekat untuk mengatasi tindakan bullying tersebut. Diharapkan setelah tersampaikannya materi edukasi anti bullying ini siswa siswi SMPN 2 Ligung memahami bahayanya melakukan tindakan bullying sehingga terbinanya insan akademis yang peka terhadap permasalahan sosial akibat dampak bullying.
Dalam kesempatan yang sama Kasat Binmas Polres Majalengka, AKP H. Edi Purwanto memotivasi dan memberi wejangan. Menurutnya, yang namanya bulyying merupakan tindakan merugikan dan dapat melanggar UU yang berlaku. Dia juga menambahkan bahwa tindakan itu dapat dikenakan sanksi berupa pidana ataupun denda.
“Tujuan mahasiswa KNM melakukan kegiatan penyuluhan anti bullying ini agar menyadarkan pentingnya menghindari tindakan bullying yang sangat berdampak terhadap mental baik jangka pendek ataupun jangka panjang,” tandasnya. (eko)