CIREBON, fajarsatu.com – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan agenda rutin Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UGJ, dan salah satu dharma dari tiga dharma yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. KKN sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa kepada masyarakat-masyarakat di daerah.
Ketua LPM, Dr. H. Harmono, SH, MH dalam laporannya menyampaikan, peserta KKN kali ini berjumlah 1.243 mahasiswa, yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan bisnis 754 mahasiswa, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik 368 mahasiswa, Fakultas Teknik 28 mahasiswa, dan fakultas Pertanian berjumlah 93 mahasiswa.
Dosen pembimbing lapangan 70 orang dengan menempati lokasi Kabupaten Cirebon 10 kecamatan, Kabupaten Kuningan di 3 Kecamatan di 15 Desa, dan Kabupaten Majalengka 1 Kecamatan di 5 Desa.
KKN sekarang mengambil tema “Membangun Desa Jabar Juara melalui Pemberdayaan UMKM” yang secara resmi akan dilaksanakan pada 2 Agustus hingga l 5 September 2023.
Rektor UGJ, Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan, Kuliah Kerja Nyata yang berarti kuliah : mereka dapat belajar, menimba ilmu dari masyarakat, dari lapangan, memperoleh peroleh pengalaman dari apa-apa yang di kelas tidak pernah di dapatkan.
Kerja Nyata: melaksanakan kontribusi, melaksanakan dharma di tempat para mahasiswa ditempatkan, ada kerja nyata yang diberikan kepada masyarakat atas ilmunya tidak diperoleh di bangku kuliah.
Mahasiswa didorong mampu mengetahui antara yang seharusnya dengan yang ada di lapangan, mampu mengumpulkan data dan menganalisis. Maka melalui KKN lembaga berharap mahasiswa dapat memanfaatkan KKN dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih kepada kementerian Koordinator bidang Ekonomi RI khususnya Deputi bidang keuangan Inklusi dan Keuangan Syariah dan pemerintah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu yang selama ini telah bekerjasama dengan baik dalam rangka penyelenggaraan kegiatan dosen maupun kegiatan mahasiswa.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Dr. Ferry Irawan, SE, M. Dep dalam sambutannya secara online menyampaikan, Inklusi keuangan adalah kondisi dimana seluruh masyarakat memperoleh akses terhadap produk layanan keuangan yang terjangkau dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keuangannya.
Sistem keuangan yang inklusif akan membuat masyarakat lebih berdaya secara keuangan, membantu mereka dalam mengatasi resiko, mendukung aktivitas perekonomian, dan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan kepada masyarakat jika terjadi gejolak ekonomi, imbuhnya.
Ferry berpesan kepada para mahasiswa KKN bahwa generasi muda merupakan salah satu tiang perekonomian indonesia, bisa menjadi penggerak peningkatan inklusi keuangan. (irgun)