MAJALENGKA, fajarsatu.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan advokasi dan sosialisasi pembentukan Pos Kesehatan di Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Ar Rahmat.
Kegiatan yang berlangsung di GOR Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Modern Ar Rahmat, Desa Weragati Kecamatan Palasah itu dihadiri pula oleh Muspika setempat berikut tim Puskesmas Waringin dan para santri Ar Rahmat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang diwakili Tim Promosi Kesehatan Bidang Kesehatan Masyarakat, Wini Nurwini mengatakan, kegiatan sosialisasi pembentukan Poskestren merupakan program untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di pondok pesantren.
“Adanya Poskestren ini akan terwujud lingkungan pondok pesantren yang memiliki perilaku hidup bersih dan santri yang bugar dan sehat,” ujar Wini Nurwini, Selasa (29/8/2023).
Wini menyebutkan, di Jawa Barat sendiri hanya ada dua ponpes yang dibentuk Poskestren sesuai dengan keputusan gubernur, yaitu di Kabupaten Majalengka dan Cianjur.
Wini mengatakan, harapan dengan adanya pembentukan Poskestren ini adalah agar pelayanan awal terhadap santri bisa ditangani oleh pelayan kesehatan yang ada di tiap pesantren, serta bisa melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.
Ketua Yayasan Ponpes Ar Rahmat yang diwakili Hj. Yeni Fitriyani mengapresiasi kegiatan advokasi dan sosialisasi pembentukan Poskestren tersebut.
Program itu dikatakannya sangat bermanfaat bagi sarana pendukung peran pondok pesantren yang merupakan tempat belajar tentang ilmu pengetahuan umum yang disertai dengan penguatan ilmu agama.
“Para santri di pondok pesantren memiliki keseharian yang selalu bersama-sama dan bersifat komunal. Kegiatan mereka dimulai dari tidur, makan, belajar, bermain dan beribadah secara bersama-sama. Untuk itu diperlukan advokasi yang lebih dalam tentang perilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.
Yeni mengatakan, adanya program Poskestren ini diharapkan tumbuh perilaku hidup sehat, serta adanya penanganan pertolongan pertama terkait tindakan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Majalengka H. Agus Susanto melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Evi Fachlaeli, menjelaskan bahwa Poskestren merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat di lingkungan pondok pesantren.
“Prinsipnya dari, oleh dan untuk warga pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan di bawah binaan Puskesmas setempat,” jelasnya.
Ia memaparkan, bahwa lokasi Poskestren berada dalam lingkungan pondok pesantren yang tidak memerlukan bangunan tertentu, namun sebaiknya memiliki ruangan khusus dan dapat memanfaatkan ruangan serba guna.
“Adanya pembentukan Poskestren diharapkan dapat menjadi ujung tombak pencegahan dan pengendalian penyakit menular dengan tidak meninggalkan upaya pengobatan dasar di pesantren,” tandasnya.
Adapun narasumber dalam kegiatan advokasi dan sosialisasi pembentukan Poskestren di lingkungan Ponpes Ar Rahmat Palasah itu diisi oleh Evi Fachlaeli dari Dinas Kesehatan Majalengka, kemudian H. Wildan Taufik dari Kemenag Jawa Barat dan Huda Ginanjar Ranoe dari Puskesmas Waringin. (hen)