Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Membaca Politik Dari Titik Nol”
DINAMIKA politik setelah pilpres dan pileg 14 Februari 2024 lalu di Jawa Barat masih terjadi. Selain perihal pemenang pilpres dan pileg yang masih menanti keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU), salah satu isu yang belakangan ramai diperbincangkan adalah pemilihan umum untuk gubernur dan wakil wakil gubernur Jawa Barat yang akrab disebut dengan pilgub dan berlangsung pada 27 November 2024.
Ada banyak nama yang muncul dan digadang-gadang sebagai kandidat yang bakal diusung seperti Mochamad Ridwan Kamil (Golkar), Haru Suandharu (PKS), Dedi Mulyadi (Gerindra), Uu Ruzhanul Ulum (PPP), Saan Mustopa (Nasdem), Desy Ratnasari (PAN), Ono Surono (PDIP), dan beberapa tokoh lainnya dari beragam latar belakang.
Secara khusus perihal Mochamad Ridwan Kamil (RK), masyarakat Jawa Barat sudah sangat mengenalnya sejak muda hingga kini. Suami dari politisi Partai Golkar Atalia Praratya dan ayah dua Camillia Laetitia Azzahra dan Emmiril Khan Mumtadz ini pernah menempuh pendidikan formal di SDN Banjarsari III Bandung (1978-1984), SMP Negeri 2 Bandung (1984-1987), SMA Negeri 3 Bandung (1987-1990), S1 Teknik Arsitektur, di Institut Teknologi Bandung, ITB (1990-1995), S2 Master of Urban Design University of California, Berkeley, AS (1999-2001).
Pada 2013 silam sosok yang aktif bermedia sosial ini maju di pilkada Kota Bandung dan terpilih menjadi Walikota Bandung untuk periode 2013-2018. Lalu pada 2018, ia maju di pilkada Jawa Barat dan terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat untuk periode 2018-2023. Sosok arsitek dan dosen ITB ini belakangan bergabung ke Golkar dan didaulat sebagai salah satu Wakil Ketua Umum Partai Golkar
Dari berbagai berita media kita mendapatkan informasi bahwasannya RK bakal maju kembali di Pilgub Jawa Barat 27 November 2024 mendatang. Walaupun namnya juga muncul di pemberitaan media perihal ia maju di Pilgub Jakarta, namun suara dukungan agar ia maju di Pilgub Jawa Barat masih cukup kuat. Selain karena berpengalaman memimpin Jawa Barat, ia juga dinilai memiliki kemampuan untuk melanjutkan pembangunan di Jawa Barat.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Tb Ace Hasan Syadzily mengatakan, DPD Partai Golkar Jawa Barat telah menugaskan RK maju sebagai calon gubernur Jawa Barat (cagub Jabar) periode 2024-2029. Ace mengatakan, peluang RK menang untuk periode kedua di Pilgub Jawa Barat lebih besar ketimbang politisi kelahiran Bandung 4 Oktober 1971 ini memilih maju di Pilkada daerah lainnya.
“Untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) sebagaimana surat penugasan yang diberikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menugaskan Bapak Ridwan Kamil untuk memenangkan Pilkada Jabar di tahun 2024,” kata Ace dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis (7/3/2024).
Ace menegaskan, selagi belum ada perubahan atas keputusan Ketum DPP Golkar, partainya akan konsisten mendorong RK kembali maju menjadi Gubernur Jabar untuk periode kedua. “Kami telah berbincang secara personal dengan RK, yang mana dalam perbincangan itu, untuk tetap melanjutkan kepemimpinannya di Jabar,” ungkapnya.
Dengan memilih maju di Pilgub Jawa Barat, Ace yakin potensi kemenangan RK dan Partai Golkar di Pilkada 2024 jauh lebih besar ketimbang memilih opsi lain. Ace mengakui bahwa RK mendapatkan penugasan Partai Golkar untuk maju di dua propinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Bahkan Golkar sangat optimis RK bakal menang pada Pilgub mendatang, siapapun pendampingnya dan di mana pun ia maju Pilgub.
Optimisme Golkar untuk mengusung RK diperkuat oleh meningkatnya perolehan suara dan kursi Golkar di berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat, termasuk untuk DPRD propinsi juga pusat. Walau kita masih menanti keputusan final dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun kita bisa menerka dengan jelas bahwa perolehan suara dan kursi Golkar pada pileg 2024 meningkat drastis.
RK sendiri telah mendapatkan apresiasi masyarakat terutama kalangan muda Jawa Barat, bahwa sosoknya lebih peduli pada kaum muda, penggiat UMKM dan ekonomi kreatif dan memiliki visi-misi kepemimpinan. Suksesnya RK saat memimpin Kota Bandung membuatnya terpilih dan dipercaya untuk maju hingga menang pada pilgub Jawa Barat pada 2018 silam. Sehingga sosok yang murah senyum ini pun layak mendapatkan kesempatan untuk kembali memimpin Jawa Barat, bukan memimpin Jakarta.
Apapun keputusan Golkar nanti, masyarakat Jawa Barat sangat berharap agar berbagai program yang sudah dijalankan oleh RK pada masa pemerintahannya di Jawa Barat periode 2018-2023 lalu dapat ditindaklanjuti, sehingga pembangunan di Jawa Barat semakin melaju kencang dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat propinsi paling besar di Indonesia ini. Bila itu bisa dilanjutkan oleh RK, itu tak soal. Sehingga masyarakat tidak terus-terusan dihantui oleh pertanyaan sederhana ini: Kang RK tetap untuk Jawa Barat? (*)