CIREBON, fajarsatu.- Al-Bahjah Tour & Travel menjamin para jamaah yang sudah mendaftarkan diri dalam Program Umrah Bersama Buya Yahya akan diberangkatkan. Penundaan pemberangkatan ini bukan keinginan pihak travel tetapi sudah menjadi kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Penundaan pemberangkatan ini pun tidak hanya terjadi pada travel umrah di Indonesia saja tetapi juga untuk para calon jamaah umrah seluruh dunia.
Demikian dikatakan Direktur PT Al-Bahjah Makmur Sentosa, Ustadz Muhammad Rifki Fauzi, Lc, acara Silaturahmi Al-Bahjah Tour & Travel dengan jamaan umrah yang berlangsung ruang pertemuan MMR Motor, Jalan Evakuasi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Minggu (15/3/2020).
Dijelaskannya, pihaknya sudah berangkat ke Arab Saudi untuk mempersiapkan Umrah Bersama Buya Yahya mulai dari akomodasi, transportasi, hotel dan lainnya sudah dipersiapkan, tinggal pemberangkatan jamaah.
“Pda 28 Februari 2020 pukul 14.00 WIB mutar-mutar dulu di Jakarta, tiba di Cirebon sekitar pukul 23.00 WIB kemudian istirahat. Paginya ada tim telepon yang memberitahukan jamaah jangan dulu berangkat,” jelasnya.
Rifki merasa kaget karena dirinya baru pulang untuk mempersiapkan jamaah berumrah. Ternyata, lanjut dia, banyak whatsapp (wa) sudah banyak yang chating yang terkait pengumuman kebijakan Pemerintah Arab Saudi soal penundaan sementara ibadah umrah yang mulai berlaku mulai pukul 24.00 WIB.
“Subhanallah, kita sudah berikhtiar semaksimal mungkin tetapi Allah SWT berkehendak lain. Jadi dari persiapan kita yang sudah matang, namun Allah SWT memberi kesempatan jauh lebih dari kita bayangkan saat itu,” ujar Rifki.
Kemarin, lanjut dia, pihaknya bersama Asita bertemu dengan Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama di Bandung pada Jumat (13/3/2020), kondidipengumrahan saat ini memang regulasinya dimoratorium (diberhentikan sementara).
“Sampai batas waktu kapan? sampai batas waktu yang belum ditentukan menunggu keputusan dari Arab Saudi, sehingga pemerintah pun belum bisa memberikan gambaran kapan kira-kira akan kembali dibuka,” katanya.
Ia berharap, Pemerintah Arab Saudi akan secepatnya penundaan umrah sementara dicabut kembali, sebab di Jabar sendiri ada sekitar 130 ribu jamaah batal berangkat, belum dari daerah lain.
“Artinya itu jumlah yang fantastis yang mungkin kalau diberangkatkan hotel di Arab Saudi tidak akan cukup menampung para jamaah. Itu baru Indonesia, belum dari negara lainnya,” ucap Rifki.
Tugas menagemen Al-Bahjah Tour & Travel, tambahnya, adalah bagaimana mempersiapkan dalam waktu dekat ini memaksimalkan stamina dan lain sebagainya. Pihaknya mendapatkan amanah yang begitu besar dari Buya Yahya untuk menjembatani tamu-tamu Allah dan Rosullulah.
“Makanya kami sampaikan, tidak usah khawatir, semuanya akan berangkat. Kapan waktunya, kamu menunggu regulasi dari pemerintah,” tandasnya.
Dikatakan Rifki, dari pihak maskapai semuanya menyatakan kesiapannya tetapi masalahnya apakah hotel di Arab Saudi mampu menampung para jamaah, itulah yang harus dipertimbangkan.
“Kami berjanji pada saat waktu yang tepat, momennya tepat akan kami berangkatkan. Inilah poin pertemuan pagi ini. Yang terpenting, berdoalah yang banyak, kami berupaya sebaik-baiknya dan semaksimal mungku, insha Allah berangkat semuanya dengan tenang, nyaman dan sehat semuanyam” pungkas Rifki. (irgun)