KUNINGAN, fajarsatu- Sebanyak 54 pelajar dari empat SMK di daerah Cirebon diamankan petugas gabungan dari Polsek Cilimus dan Mandirancan yang tengah melakukan aksi corat-coret baju seragam dan konvoi kelulusan, kemarin.
Kapolsek Cilimus, AKP Setyo Aji menjelaskan, para pelajar tersebut diamankan saat sedang melakukan konvoi mengendarai motor di ruas Jalan Raya Cibeureum, Kecamatan Cilimus, pada Rabu (22/4/2020) siang sekitar pukul 14.30 WIB.
“Rombongan pelajar yang sedang konvoi tersebut mengenakan baju seragam yang penuh dengan coretan cat semprot sambil mengibarkan bendera almamaternya. Seketika,mereka kaget melihat kehadiran anggota polisi dan langsung menuruti perintah petugas untuk menepi,” jelas Kapolsek Cilimus, Kamis (23/4/2020).
Ia mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi dari anggota Polsek Mandirancan ada rombongan pelajar mengarah ke kawasan Leuweung Monyet Desa Cibeureum, sehingga langsung di lakukan pencegatan dari arah Selatan, sedangkan anggota dari Polsek Mandirancan dari Utara.
“Setelah dilakukan pendataan awal, para pelajar ini, kemudian kami giring ke Mapolsek untuk diberikan pembinaan. Dan, para pelajar tersebut kemudian dikumpulkan di lapangan voli Polsek Cilimus dan dilakukan pendataan,” ungkap Setyo.
Untuk memberikan efek jera, para pelajar tersebut pun kemudian diberi hukuman push up dan melakukan sumpah tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Setelah mendapat arahan dari Kapolsek, para pelajar tersebut pun kemudian diperbolehkan pulang dengan tertib.
“Kami sudah melakukan pendataan, semuanya ada 54 pelajar dari empat SMK di daerah Cirebon. Kami juga sudah menguhubungi pihak sekolah untuk memberikan perhatian kepada para siswanya tersebut dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku di sekolahnya masing-masing,” imbuhnya.
Yang menjengkelkan lagi, Kapolsek melanjutkan ternyata informasi dari pihak sekolah memastikan hingga saat ini belum ada pengumuman kelulusan untuk siswa kelas XII.
“Belum juga ada pengumuman kelulusan, mereka sudah melakukan aksi corat-coret seperti itu.Terlebih saat ini kita menghadapi wabah Covid, dimana seharusnya berdiam diri di rumah, tidak berkerumun agar tidak terpapar Covid-19,” lanjutnya.
Setyo berharap, aksi para pelajar ini tidak diikuti oleh palajar lain terutama di wilayah Kabupaten Kuningan.
Menurutnya, masih banyak cara yang lebih terpuji untuk merayakan kelulusan seperti menyumbangkan seragamnya ke adik-adik kelas atau membagikan masker di tengah wabah Corona seperti sekarang.
“Saya berharap kejadian seperti ini adalah yang pertama dan terakhir, ke depan tidak ada lagi aksi corat-coret ataupun konvoi merayakan kelulusan. Kalau masih ditemukan kejadian seperti ini, maka kami tidak segan untuk melakukan tindakan lebih tegas,” pungkasnya. (Abel)