MAJALENGKA, fajarsatu.- Harga tanah dan bahan bangunan yang semakin mahal, membuat sepasang suami istri mengurungkan niatnya untuk bangun rumah sendiri. Sebagian diantara mereka memilih kos atau ngontrak. Membeli rumah secara kredit, tampaknya menjadi alternatif solusi.
Alasannya, biaya ngekos dengan cicilan kredit rumah hanya beda tipis. Saat ini, pasaran indekos di wilayah Majalengka bagian kota maupun di area industri seperti di Kecamatan Dawuan, Kadipaten, Jatiwangi, Sumberjaya, satu bulan itu antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Itupun, jika satu kamar dihuni oleh tiga atau empat orang, maka tarifnya bisa naik lagi, tergantung kebijakan yang punya kos.
Salah seorang pemasar, marketing salah satu perumahan di Kadipaten, Dikdik Rusdiana mengatakan saat ini wilayah Majalengka cukup menarik investor untuk bangun perumahan dan kamar kos. Saat ini, bisnis perumahan di kota angin tengah menggeliat. Semakin banyak dan menjamur.
“BIJB Kertajati menjadi pusat bidikan keramaian. Urbanisasi ke wilayah Majalengka jadi target pendatang baru untuk mencari penghidupan di sini. Makanya, jangan heran ketika saat ini banyak pembangunan perumahan,” ungkapnya, Sabtu (7/9/2019).
Dikdik menambahkan saat ini pembangunan perumahan dengan tipe paling kecil semisal tipe 36 atau 90 sampai 100 meter persegi, banyak dibangun oleh berbagai develover atau pengembang.
“Kadipaten, Dawuan, Kasokandel, Jatiwangi, Sumberjaya, saya lihat sudah banyak spanduk perumahan. Dan saya cek, memang benar sedang ada pembangunan perum. Itu artinya peminatnya cukup banyak.” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang ibu rumah tangga, Nasih (26) mengatakan dirinya cukup kerepotan jika harus bangun rumah sendiri. Oleh karenanya dia mulai memilih lokasi perumahan yang akan ditempatinya.
“Terlalu mahal biayanya kalo bikin sendiri. Mending nyari di perum. Cuma saya dan suami masih mencari lokasi dulu. Pengen mandiri saja, kurang betah kalau tinggal di rumah orangtua,” ujarnya. (FS-8)