BOGOR, fajarsatu.- Penyusunan buku ajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa SD/SMP/SMA sudah hampir final.
Buku yang dijadwalkan akan terbit pada akhir 2019 ini sekarang tengah memasuki tahap review dan uji publik.
Proses review dilakukan oleh puluhan guru dan pengawas PAI.
Hasil review akan langsung ditindaklanjuti oleh tim penulis dengan memperbaiki naskah bersama dengan tim illustrator dan layout.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengapresiasinya proses penyusunan buku ajar PAI untuk sekolah yang sudah hampir final.
“Saya apresiasi. Buku ini merupakan produk legacy kemajuan pendidikan Islam di Indonesia,” ungkap Kamaruddin Amin dalam kegiatan Review Buku Ajar PAI untuk Siswa SMP yang diadakan Direktorat Pendidikan Agama Islam di Bogor, 25-27 September 2019.
Kamaruddin meminta agar buku PAI yang disusun mempertimbangkan tiga hal yang menjadi distingsi buku Kementerian Agama.
Pertama, buku tersebut harus memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak agar dapat membentuk pribadi muslim yang saleh dan bisa menjalankan agamanya dengan baik.
Kedua, menanamkan kepada anak-anak bagaimana fungsi agama dapat mempererat hubungan sosial, saling menghargai perbedaan ras dan agama, sehingga terbentuk individu yang toleran dan religius.
Ketiga, guru harus atraktif dan interaktif, sehingga pesan dan isi dari buku tersebut dapat disampaikan dengan menarik.
Guru Besar UIN Alaidin Makassar ini berharap buku PAI yang tengah direview tersebut menjadi salah satu instrumen untuk memajukan tujuan pendidikan agama Islam di sekolah.
“Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak hanya membuat anak-anak itu pintar, tapi harus dapat membentuk kepribadian anak sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Tak lupa dia juga mengingatkan agar buku PAI dikemas dengan menarik, tidak kaku dan monoton, sehingga membuat anak-anak tertarik untuk membaca.
“Buku PAI yang baik harus dapat membawa guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan”, kata Dirjen.
Direktur Pendidikan Agama Islam Rohmat Mulyana menyatakan, setelah buku PAI tersebut dilakukan review dan uji publik, akan segera dikirimkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera dilaunching sehingga bisa digunakan siswa di sekolah. Ia berharap buku tersebut dapat dikirimkan pada akhir Semptember ini.
“Insya Allah, pada akhir bulan September 2019 ini buku PAI akan kami kirim ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar segera dilaunching sehingga dapat digunakan pada tahun pelajaran 2020,” ujar Rochmat.
Untuk itu, Rohmat meminta para guru dan pengawas PAI secara serius mencermati draf buku PAI tersebut agar tidak ada kesalahan-kesalahan saat diresmikan.
“Mohon dicermati dengan sungguh-sungguh agar buku PAI tidak salah dalam penyebutan ayat al Qur’an maupun hadits. Dan terutama tidak membahas hal-hal yang menimbulkan khilafiyah di masyarakat,” tandasnya. (FS-6)