CIREBON – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon menerima kunjungan kerja dari Pemprov Jawa Tengah dan Komisi A DPRD Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa berdiskusi dan memaparkan tentang pengelolaan program Smart City di Kota Cirebon yang berlangsung di Kantor DKIS, Jalan DR. Sudarsono No 40 Kota Cirebon, Kamis (13/1/2022).
“Mereka ingin tahu apa yang sudah dilakukan Kota Cirebon terkait Smart City,” kata Ma’ruf usai menerima kunjungan kerja Pemprov Jawa Tengah dan Komisi A DPRD Jawa Tengah di kantornya.
Ia menambahkan, pembahasan bersama rombongan Pemprov dan DPRD Jawa Tengah fokus pada optimalisasi peran relawan Tenaga Teknologi dan Informasi (TIK).
“Kota Cirebon dinilai berhasil memaksimalkan peran relawan TIK dalam membantu peningkatan literasi digital. Selama dua tahun, kami juga telah menambah personel melalui CPNS. Tentunya dengan dasar berbasis IT,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf memaparkan tentang sinergitas antara Pemda Kota Cirebon dan DPRD Kota Cirebon dalam mengoptimalkan program Smart City, yang diwujudkan melalui lahirnya Perda tentang Penyelenggaraan Kota Cerdas.
Dalam perda tersebut pemerintah melaksanakan layanan meliputi tata pemerintahan yang cerdas (smart governance), tata pemasaran cerdas (smart economy), tata kehidupan cerdas (smart living), tata masyarakat cerdas (smart society) dan tata lingkungan cerdas (smart environment).
“Inovasi tahun ini ada dua program, yakni program layanan publik dan pemerintahan. Layanan publik bernama program Sedulur. Sedangkan layanan pemerintahan bernama Sampean,” jelasnya.
Sedulur merupakan akronim dari Sistem Elektronik Terpadu Layanan untuk Rakyat. Sementara itu, Sampean merupakan akronim dari Sistem Administrasi Manajemen Pemerintahan.
“Jadi, semua aplikasi layanan publik akan dijadikan ke satu portal Sedulur. Begitupun dengan layanan pemerintahan yaitu Sampean,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah, Fuad Hidayat, mengapresiasi Pemda Kota Cirebon yang berhasil memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoptimalkan program Smart City. Fuad juga menyinggung soal lahirnya Perda tentang Penyelenggaraan Kota Cerdas di Kota Cirebon.
“Saya mengapresiasi Pemda Kota Cirebon. Sebenarnya, Jawa Tengah punya Perda tentang Smart Province. Ke depan kita akan dorong kota dan kabupaten di Jawa Tengah untuk memiliki Perda Smart City. Ini untuk mendukung perda yang sudah ada, sehingga bisa menjadikan smart province,” kata Fuad. (yus)