CIREBON, fajarsatu.- PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon menggelar Public Expose kerjasama optimalisasi aset bertempat di salah satu hotel di Kota Cirebon, Rabu (20/11/2019).
Aset yang terbentang di Pulau Jawa khususnya di Wilayah Daop 3 Cirebon yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Oleh karena itu, aset-aset tersebut terbagi menjadi aset railway (meliputi sarana dan prasarana) dan aset non railway (meliputi tanah, bangunan dinas, rumah perusahaan, perkantoran, dan gudang). Secara keseluruhan aset-aset tersebut terletak di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara itu, untuk aset berupa tanah yang dikelola PT. KAI Daop 3 Cirebon memiliki luasan sebesar 14.987.886 m2. Sedangkan untuk rumah perusahaan berjumlah 663 unit dan bangunan dinas berjumlah 300 unit.
Legalitas dari keseluruhan aset berpotensi tersebut yang sudah bersertifikat sejumlah 11.338.293 m2 (75,65 persen) sedangkan yang belum bersertifikat adalah 3.649.593 m2 (24,35 persen).
Disebutkan Vice President PT. KAI Daop 3, Tamsil Nurhamedi, sisi lain letak aset PT. KAI mempunyai profil menguntungkan bila aset yang dimiliki berada pada lokasi premium di pusat kota, kemudian berada pada kawasan perkantoran pemerintah maupun swasta, berada pada kawasan bisnis, perdagangan, ekspedisi, dan pergudangan yang masih dekat dengan simpul-simpul transportasi serta berada pada kawasan pariwisata yang sebagian asset PT. KAI memiliki desain arsitektur yang unik dan menarik.
“Untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki KAI tersebut, maka kami mengundang 100 pelaku usaha, KADIN, REI, PHRI dan instansi Pemerintah Kota Cirebon untuk menghadiri acara Focus Group Discussion ini,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, hadir Corporate Deputy Director of Assets Development PT. KAI (Persero), Suharjono dan Manager Non Row Commerciallization, Adhi Budi Pratomo serta mengundang narasumber Direktur Utama PT Citra Buana Prasida, Pramukuswala Soetoto.
Pada kesempatan itu, PT. KAI bersama narasumber tersebut melakukan sharing knowledge mengenai kerjasama optimalisasi aset, skema kerjasama aset jangka panjang dan jangka pendek, serta lokasi aset potensial di wilayah PT. KAI Daop 3 Cirebon, dengan dibantu Djoko Setijowarno sebagai Pengamat Transportasi sebagai moderator.
Sebanyak 21 lokasi aset-aset potensial PT. KAI di wilayah Daop 3 yang terbagi 18 di wilayah Cirebon dan 3 di wilayah Majalengka.
Diungkapkan oleh Tamsil, para pelaku bisnis yang tertarik untuk bekerjasama dengan PT KAI (Persero) dapat melakukan proses tindak lanjut dari kerja sama yang sudah ditentukan.
Sedangkan dari sisi kemitraan, status yang diberikan berupa BGS (Bangun Guna Serah), BSG (Bangun Serah Guna), KSO (Kerjasama Operasi), KSU (Kerjasama Usaha), dan Sewa.
“Pelaku bisnis yang menjadi mitra kerja sama dengan PT. KAI (Persero) akan melalui prosedur pemilihan bisa dalam bentuk Penunjukan Langsung, Pemilihan Langsung, maupun Kerjasama Langsung,” kata dia.
Melalui kegiatan FGD yang dilakukan ini, diharapkan dapat menggugah minat dan membuka wawasan para pelaku bisnis untuk dapat memanfaatkan aset yang dimiliki PT. KAI (Persero) dalam mengembangkan bisnis usahanya. (FS-7)