Karya: M. Tajuddin
Mak Siti mengawetkan bunga kebahagiaan di dasar sukmanya
Mentari pagi terbit dari rekahan senyum yang menyimpan segala aroma
Tiba-tiba di gendang telinganya terngiang sabda Al Musthafa
Sangat dan sangat terang sebenderang matahari duha
“Manusia paling cerdas adalah yang banyak mengingat kematian”
Mak Siti bringsut di pojok taman bunga
Mengaji diri
Mengkalkulasi kematian
Mengeja usia
Di bawah rindang pohon kemboja
Majalengka, 25-04-2021
(*) M. Tajuddin, lahir di pulau garam Madura, 20 Januari 1970. Tahun 1996 diundang DKJ dalam acara Mimbar Penyair Abad 21. Menulis puisi, esai sastra, dan menerjemahkan beberapa buku. Sekarang masih tercatat bergiat di KSM (Komunitas Sastra Majalengka). Dan selama masa pandemi senang merawat bunga.