CIREBON, fajarsatu.cim – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mendorong pemahaman yang lebih baik mengenai literasi keuangan di kalangan pelajar dan Mahasiswa. Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib mengatakan, kegiatan digelar di Kantor BI Cirebon sebagai bagian dari acara Hari Indonesia Menabung dan Pekan QRIS Nasional.
“Tujuannya mendorong pelajar dan mahasiwa untuk memiliki pemahaman literasi dan inklusi keuangan yang baik,” katanya pada Selasa (13/8/2024).
Hal ini menjadi penting, karena kondisi sekarang banyak pelajar dan mahasiswa yang terakses dengan pinjaman online atau layanan paylater.
“Tapi yang ngeri adalah pinjaman online ilegal,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), banyak pelajar dan mahasiswa di Indonesia yang terpapar judi online. “Kegiatan ini juga untuk mendorong pelajar agar memiliki pemahaman yang baik dan terhindar dari judi online,” ujarnya.
Terkait pencegahan judi online di kalangan pelajar dan mahasiswa di wilayah kerjanya, OJK Cirebon bersama civitas akademika berkolaborasi dengan galeri investasi di kampus-kampus di Ciayumajakuning terus memberikan imbauan. Imbauan juga dilakukan ke sekolah-sekolah dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah di Ciayumajakuning melalui Dinas pendidikan kota atau kabupaten dan Provinsi. “Ini jadi PR bersama, tidak bisa Kita lakukan sendiri,” katanya
Agus menambahkan, pihaknya bersyukur sejauh ini di Ciayumajakuning belum ada adauan dari kalangan pelajar maupun mahasiswa terkait judi online. Namun, sudah ada aduan dari mahasiswa terkait pinjol. “Sejauh ini kalau judi online belum. Tetapi kalau pengaduan secara biasa, pengaduan pinjol, dari mahasiswa ada,” ujarnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengimbau dan mendorong berbagai pihak, termasuk civitas akademika, untuk berkolaborasi dalam kegiatan literasi keuangan. Salah satu bentuk kolaborasi adalah dengan galeri investasi di beberapa kampus di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta, dan diharapkan menjadi langkah awal untuk program-program edukasi keuangan serupa di masa depan. Panitia berencana untuk melanjutkan kegiatan ini dengan acara susulan yang memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat luas. (*)