CIREBON, fajarsatu – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Muhsinin Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon mewisuda 26 tahfiz Quran angkatan pertama yang terdiri dari 24 siswa kelas IX dan 2 orang siswa kelas VIII. Wisuda sekaligus pelepasan siswa kelas IX tersebut berlangsung di Hotel Zamrud Kota Cirebon, Minggu (30/5/2021) lalu.
Kepala SMPIT Al Muhsinin, H. Iwan Hermawan, M.Pd mengatakan, SMPIT Al Muhsinin berdiri pada tahun 2017 dengan jumlah siswa angkatan pertama 24 orang. Dalam penerimaan siswa baru, SMPIT Al Muhsinin melakukan seleksi secara ketat sehingga jumlah siswa yang bisa lolos sangat terbatas karena sekolah lebih mengedepankan kualitas dalam proses pendidikannya.
“Karena kami lebih berorientasi kepada kualitas, maka dalam hal penerimaan siswa baru juga betul-betul melakukan seleksi secara ketat. Siswa yang diterima minimalnya harus sudah bisa membaca Alquran karena selain akan dibentuk menjadi generasi yang menguasai ilmu pengetahuan umum, ilmu agama, beberapa bahasa asing juga akan dijadikan sebagai penghafal atau hagiz Quran minimal juz 30 saat mereka lulus SMP,” jelas Iwan kepada fajarsatu.com, Selasa (1/6/2021).
Sementara itu Dewan Pembina Yayasan Daat Al Muhsini sebagai yayasan yang menaungi SMPIT Al Muhsinin, H. Dedi Muhsin, S.Th.I dan Hj.Iroh Maesaroh, S.Pd.I didampingi Quality Control yayasan, Iip Ripai, SE.I, MM mengatakan, SMPIT Al Muhsinin memiliki visi “Terwujudnya lembaga pendidikan yang melahirkan generasi masa depan yang berakhlakul karimah, kreatif, berprestasi dan mandiri”.
SMPIT Al Muhsinin memiliki selogan “School For The Future Leader” dengan core value antara lain tahfiz Quran, dirosah Islamiyah, character building, skill development, language conversation Arabic, English dan Japanese conversation.
Iip Ripai yang juga dosen STKIP Yasika Majalengka mengatakan, Yayasan Daar Al Muhsinin selain memiliki lembaga pendidikan formal yakni SMPIT Al Muhsini dibawa pembinaan Dinas Pendidikan dan Rumah Tahfiz dibawah pembinaan Kementerian Agama, juga memiliki lembaga pendidikan non formal berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang memberikan berbagai keterampilan atau skill plus bersertifikat.
Lanjutnya, tujuan diadakannya pendidikan non formal ini untuk membantu masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan formal dengan bekal keterampilan sehingga mampu mengembangkannya di rumahnya masing-masing.
“Selain mengembangkan pendidikan formal dan non formal, yayasan kami juga mengembangkan bidang sosialnya seperti menyediakan sarana ibadah atau masjid dan menyalurkan santunan bagi anak-anak yatim piatu serta mengembangkan kewirausahaan atau entrepreneur,” tandasnya. (eko)